Bomb ini sacara prinsip sama dengan jenis bomb lain yg
bertujuan untuk menghacurkan target. Namun target mereka agak berbeda, bukan
untuk gedung atau manusia, tapi melainkan menghancurkan salah satu sumber
tenaga, yaitu tenaga listrik. Berikut ulasannya :
Dalam era modern seperti ini bisa dikatakan hampir 95%
kehidupan sehari – hari kitsa sangat bergantung dengan listrik, mulai dari
kegiatan rumah tangga, kegiatan perekonomian (bank, perusahaan), pemerintahan,
sampai ke kegiatan militer. Tanpa adanya energi listrik bisa dibayangkan
bagaimana kekacauan yg akan terjadi. Kita menjadi sangat tergantung dengan
energi listrik. Dan hal inilah yg menjadi target utama dari EMP Bomb.
Bom ini bekerja dengan cara yg unik. Bom ini tidak didesain
untuk meledakkan pusat pembangkit listrik karena sudah menjadi rahasia umum
bahwa setiap pembangkit listrik yg vital selalu mempunyai DRP (Disaster
Recovery Plan) yg baik dengan menempatkan generator cadangan sehingga kegiatan
akan berlangsung dengan lancar kembali, dan juga setiap pembangkit listrik
vital selalu mempunyai tingkat keamanan yg tinggi.
Melainkan bom ini didesain untuk “menghancurkan” atau lebih
tepatnya membuat rusak segala jenis peralatan yg berhubungan dengan listrik.
Generator, komputer, handphone, bahkan sampai mobil yg menggunakan perapian
elektrik akan rusak total. Sebuah EMP bom dengan energi yg cukup bisa
melumpuhkan sebuah kota industry, objek-objek vital, atau bisa melumpuhkan
sebuah kekuatan strategis militer. Bisa dibayangkan kerugian yg akan ditimbulkan,
perekonomia lumpuh, pemerintahan chaos dan pertahanan militer bisa dijebol.
Secara teknis, prinsip kerja bom ini cukup sederhana, yaitu
dengan cara menimpakan medan elektromagnetik yg sangat besar pada sirkuit
elektrik. Medan elektromagnetik ini sendiri sebenarnya adalah sesuatu yg sangat
sering kita jumpai dalam kehidupan kita, antara lain sinyal radio yang
mengirimkan AM, FM, televisi, dan panggilan ponsel, itu semua adalah energi
elektromagnetik. Contoh kecil dari prinsip EMP bom bisa kita lihat dari cara
kerja sinyal radio dari stasiun sampai ke radionya. pemancar radio sederhana
menghasilkan medan magnet oleh fluktuasi arus listrik dalam rangkaian. Medan
magnet ini, akan dapat menyebabkan arus listrik dalam konduktor lain, seperti
antena penerima radio. Sebuah transmisi radio intensitas rendah hanya
menginduksi arus listrik yang cukup untuk menyampaikan sinyal ke receiver.
Namun, jika Anda sangat meningkatkan intensitas sinyal (medan magnet), akan
menginduksikan arus listrik lebih besar, yang cukup besar sehingga akan
“menggoreng” komponen semikonduktor di radio sampai tidak bisa diperbaiki.
Medan magnet yg cukup kuat bisa menginduksi sebuah arus listrik yg sangat besar
pada hampir semua benda yg bersifat konduktor. misal kable telepon, kable
listrik dan bahkan pipa besi. Mereka akan menyalurkan arus tersebut kepada
semua alat elektrik yg ada pada jalur mereka. Gelombang cukup besar bisa
membakar dari perangkat semikonduktor, kabel meleleh, baterai “goreng” dan
bahkan meledakkan transformator.
Pada awalnya teknologi ini canggih dan mahal dan sehingga
tidak akan bisa diakses kekuatan militer tanpa sumber daya yang cukup.
Menggunakan bahan murah dan pengetahuan teknik dasar, sebuah organisasi teroris
dapat dengan mudah membangun sebuah perangkat e-bom berbahaya. Pada akhir
September 2001, Popular Mechanics menerbitkan sebuah artikel yang menjelaskan
kemungkinan ini. Artikel ini difokuskan pada generator bom kompresi fluks
(FCGs), yg membawa kembali ke era 1950-an.Ini semacam e-bom memiliki desain,
cukup sederhana berpotensi murah, digambarkan di bawah ini (ini desain
konseptual bom berasal dari laporan ini ditulis oleh Carlo Kopp , seorang
analis pertahanan.. desain Konsep telah tersedia secara luas kepada publik
selama beberapa waktu. Tidak ada yang akan dapat membangun sebuah fungsi e-bom
hanya dari deskripsi ini saja).
Bom itu terdiri dari silinder logam (disebut armature), yang
dikelilingi oleh kumparan kawat (stator berkelok-kelok). Silinder armature
diisi penuh dengan bahan ledakan tinggi, dan jaket metal kokoh mengelilingi
seluruh perangkat. Stator berliku dan silinder armature dipisahkan oleh ruang
kosong. Bom juga memiliki sumber daya, seperti bank kapasitor , yang dapat
disambungkan ke stator.
Berikut urutan kejadian saat bom meledak:
*Suatu saklar menghubungkan kapasitor ke stator, mengirim
arus listrik melalui kabel. Ini menghasilkan medan magnet yang kuat.
*Mekanisme pemicu menyalakannya bahan peledak. Ledakan itu
bergerak sebagai gelombang melalui tengah silinder armature.
*As the explosion makes its way through the cylinder, the
cylinder comes in contact with the stator winding. Lalu ledakan merambat
melalui silinder, yg menghasilkan kontak antara silinder dengan stator berliku.
Ini menciptakan hubungan pendek, yg memotong stator dari power supply nya.
*Rangkaian pendek bergerak menekan medan magnet,
menghasilkan sebuah ledakan elektromagnetik intens.
Kemungkinan besar, jenis senjata akan mempengaruhi area yang
relatif kecil – tetapi bisa melakukan beberapa kerusakan serius, mengingat efek
beruntun yg akan dihasilkan. E-serangan bom akan meninggalkan bangunan tetap
berdiri, tetapi bisa menghancurkan kekuatan militer yang cukup besar.
Ada berbagai skenario kemungkinan serangan. Elektromagnetik
tingkat rendah akan mengacaukan sistem elektronik untuk sementara, sedangkan
dengan kekuatan yg lebih intens data komputer akan korup penting dan semburan
medan eletromagnetik yg sangat kuat benar-benar akan menggoreng peralatan
listrik dan elektronik.
Dalam perang modern, berbagai tingkatan serangan bisa
mencapai beberapa misi tempur penting tanpa membawa banyak korban jiwa.Sebagai
contoh, sebuah bom-e secara efektif bisa menetralisir:
* sistem kontrol kendaraan
* sistem penargetan, di tanah dan pada misil dan bom
* sistem komunikasi
* sistem navigasi
* sistem sensor jarak pendek maupun jauh
Senjata EMP dapat sangat berguna dalam invasi ke Irak,
karena medan elektromagnetik mungkin efektif menetralisir bunker bawah tanah.
Sebagian besar bunker bawah tanah Irak dan sulit dijangkau dengan bom konvensional
dan peluru kendali. Sebuah ledakan nuklir dapat secara efektif menghancurkan
bunker, tapi ini akan sangat menghancurkan daerah sekitarnya. Sebuah medan
elektromagnetik bisa menembus tanah, mematikan listrik bunker, sistem
ventilasi, komunikasi – bahkan pintu listrik. Bungker ini akan benar-benar
tidak bisa ditempati.
Serangan EMP luas di negara manapun akan mengacaukan
kemampuan kekuatan militernya untuk pengorganisirannya. Pasukan darat mungkin
akan menggunakan senjata non-listrik (seperti senapan mesin ), tetapi mereka
tidak akan memiliki peralatan untuk merencanakan serangan atau mencari musuh.
Secara efektif, serangan EMP dapat mengurangi kekuatan setiap unit militer
modern menjadi tentara tipe gerilya.
Meskipun senjata EMP umumnya dianggap tidak mematikan,
mereka dengan mudah bisa membunuh orang jika mereka diarahkan kepada target
tertentu. If an EMP knocked out a hospital’s electricity, for example, any
patient on life support would die immediately. Jika EMP diarahkan ke sebuah
sebuah rumah sakit, misalnya pada setiap pasien yg menggunakan peralatan
pendukung kehidupan akan mati dengan segera. Sebuah senjata EMP juga bisa
menetralisir kendaraan, termasuk pesawat terbang, menyebabkan bencana
kecelakaan.
Pada akhirnya, efek yang paling jauh jangkauannya dari bom-e
adalah yg bersifat psikologis. Serangan EMP skala penuh di negara maju akan
langsung membawa kehidupan modern berhenti dan kembali ke jaman sebelum
ditemukan listrik. Akan ada banyak korban selamat, tetapi mereka akan menemukan
dirinya dalam sebuah dunia yang sangat berbeda.